Senin, 07 Oktober 2013

Its Just for Begining to be Own Master



Diposkan oleh: Adin Riska K.
KATA PENGANTAR
Adin Rizka Khakim, mahasiswa alay dan super blo’on yang sebagian besar hidupnya hanya untuk tidur ini mulai berimajinasi tentang sebuah pemikiran kritis transformatif mengenai sistem pendidikan di negeri ini, santai aja tetap enak dicerna kok. Berawal dari hobinya dibidang politik, mahasiswa yang dijuluki Mr. Sleepy oleh teman sekelasnya ini mempunyai beberapa pengalaman organisasi baik dikampus maupun di lini masyarakat seperti Ketua Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Sleman, anggota Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Magelang. Kalo pas dikampus, aktif sebagai staf Menteri Luar negeri Badan Eksekutif Mahasiswa dan yang mengherankan karena prestasi pemikirannya yang liberal akhirnya ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Keislaman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Ar-Razy FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang.

Lahir di Magelang 6 April sembilan belas tahun silam, merupakan hasil kedua dari perkawinan Samsuri dan Sriwidarti. Ia menamatkan seluruh pendidikannya di sekolah swasta, seperti TK Aisyiyah Bustanul Athfal Banaran, SMP Muhammadiyah Dukun, SMA Muhammadiyah Mlati Jogjakarta, dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang. Beberpa prestasi juga pernah ia raih, diantaranya Juara 2 lomba Pidato SMA diJogjakarta, Juara 1 lomba Cerdas Tangkas IMM se- Universitas, Juara 1 lomba Da’i dan Da’iyah se- Universitas. Lets read it!!
Fb         : Addin Rizka Khakim
Twitter            : @adinalhakim
  
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kendaraan wajib bagi setiap manusia yang pernah bernafas di dunia ini. Dalam konteks ini pendidikan menjadi wajib karena hanya manusialah yang saat ini mempunyai akal dan fikiran serta perasaan untuk dapat memilih apakah dia akan bahagia ataukah sebaliknya. Seiring dengan perkembangannya, pendidikan sudah menjadi trending topic masa kini yang tidak hanya diminati oleh kalangan elit saja, namun masyarakat bawah juga sudah mulai menyadari bahwa pendidikan itu memang sangatlah mempengaruhi masa depan mereka.

Namun yang membuat ironi pada sebuah proses pendidikan, potensi sumber daya manusia yang seharusnya merupakan benih improvement untuk menjadi seorang “manusia sebenar-benarnya” tergadaikan hanya karena proses yang kurang akurat oleh sebuah sistem pengajaran dan kebijakan pada sektor pendidikan dewasa ini. Ini menunjukan adanya ketimpangan kemandirian yang tidak menstimulus siswa untuk menengok secara langsung dunia nyata yang dirundung masalah seabreg karena suatu sistem yang tidak berkualitas. Ketika membicarakan kemandirian maka sudahlah tentu masalah ketidak mandirian yang utama dinegeri ini adalah ketidak mandirian ekonomi. Kita bisa mengambil contoh pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan misalnya, mereka yang seharusnya sudah bisa mandiri dengan membuat suatu usaha sesuai jurusan yang diambil seusai lulus dari sekolah tersebut ternyata masih banyak sekali dari kalangan mereka yang hanya menjadi pengekor pada kapitalisasi sebuah perusahaan yang mempunyai sistem kontrak yang sebenarnya adalah sebuah penimbunan pengangguran massal dalam jangka waktu yang panjang. Ini adalah suatu gambaran kecil carut-marutnya proses pendidikan di indonesia yang seharusnya sudah harus dilakukan suatu gerakan perubahan untuk menumbuhkan sifat mandiri dan berani bersaing didunia yang serba kapital dan sekuler ini.
Pemerintah terkait dikatakan sebagai pihak yang mempunyai tanggungjawab penuh untuk mengurusi setiap kebijakan pada sistem pendidikan. Mereka sudah sepantasnya harus peka terhadap realita yang ada dalam kesalahan proses pendidikan yang menjamur di indonesia dengan membuat suatu kebijakan baru yang meningkatkan taraf kemandirian siswa, misalnya dengan penambahan mata pelajaran ekonomi permodalan pada setiap jurusan yang ada. Ini adalah langkah kongkrit yang sudah sepantasnya dilakukan oleh pihak terkait demi kecerdasan, kemandirian, dan kemampuan untuk bersaing pada diri setiap objek pembelajaran.

Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah atau lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada .Menurut Santoso (1974), tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.

RENOVASI DAN BEDAH RUMAH
Mutu sebuah pendidikan merupakan satu-satunya ekspektasi sebuah kemandirian yang berkepribadian karena deathlock atau tidaknya sebuah kemandirian tergantung dari mutu pendidikan tersebut. Untuk mencapai sebuah pendidikan yang berkualitas maka sangat diperlukan sebuah renovasi besar-besaran yang hal ini tentu mengacu pada renovasi sebuah sistem yang berlaku.
Sistem merupakan suatu inti penggerak dalam sebuah kualitas suatu pendidikan karena lewat sistem kita bisa mengetahui proses dan hasil dari sebuah pendidikan , ketika sistem yang dipakai sesuai dengan keadaan strategis maupun geografis serta atmosfir dari suatu masyarakat maka bisa dikatakan bahwa pendidikan mereka bermutu tinggi. Lewat pendidikan yang bermutu tinggi tersebut kemandirian dan kesejahteraan akan terbuka lebar beriringan dengan kebutuhan global suatu masyarakat tersebut. Dapat kita lihat pada negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Australia mereka dikatakan sebagai negara maju dikarenakan sistem pendidikan yang mereka pakai sesuai dengan kebutuhan negara mereka, bahkan mereka mengunggulkan integritas sosial guna membarengi karakter mereka demi keberanian bersaing dengan dunia. Ironis sekali bahwa Indonesia merupakan negara bermartabat tinggi namun masih belum bisa bersaing dengan kemajuan globalisasi terkait dengan pendidikan, ini semua karena kita masih acuh terhadap sistem pendidikan yang sudah seharusnya hari ini ada sebuah usaha untuk membedah rumah yang mulai keropos ini. Rendahnya attitude juga sering dikatakan penyebab merosotnya nilai-nilai kehidupan yang notabene negara muslim terbesar sedunia namun sama sekali mempunyai pola rendah terhadap pendidikan. Ini jelas sekali melukai agama yang menjunjung tinggi pendidikan. Sebagaimana penjelasan-Nya dalam goresan tinta Kitab Suci-Nya. Bongkar kebiasaan lama!
Pada bab pertama ini memang sengaja saya paparkan suatu kondisi fisik maupun psikis yang terjadi dalam negeri “ Tanah Surga “ ini sebagai sarana studi banding dengan negara-negara yang sudah menemukan karakter pada pendidikannya sehingga terwujud masyarakat mandiri yang sebenar-benarnya tanpa melukai ekonomi kerakyatan.

SEBUAH INOVASI

Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan perubahan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan bererncana (tidak secara kebetulan saja).

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovsi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.

Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan. Dengan demikian, daat disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi.Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi juga di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan.
Tujuan Inovasi Pendidikan

Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahap demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:
A.     Mengajar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajaran dengan kemjuan tersebut
B.     Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
C.     Mampu mencetak kepribadian yang mandiri dan siap bersaing dalam bidangnya masing-masing.

Berikut merupakan beberapa sampel mengenai program kongkrit menuju kemandirian siswa.
No
Program
Tujuan
Objek
1.
Pendidikan Karakter
Menumbuhkan leader ideocharacter.
SD, SMP, SMA, PT.
2.
Ekonomi Permodalan
Menumbuhkan sikap kemandirian.
SMP, SMA, PT.
3.
Pendidikan Kewirausahaan
Mampu menyiapkan diri untuk bersaing di masyarakat
SMP, SMA, PT.
4.
Manajemen Keuangan
Mampu mengatur pengeluaran dan pendapatan.
SMA, PT.

Dari contoh program kongkrit diatas, dapat kita simpulkan bahwa untuk mencapai kemandirian terhadap siswa kita perlu menanamkan kembali Pendidikan Karakter terlebih dahulu, agar terwujud pribadi tangguh yang mempunyai karakter memimpin. Ekonomi permodalan menjadi program penting kedua dengan tujuan, subjek dapat menumbuhkan sikap kemandirian dibidang keuangan. Selanjutnya adalah pendidikan kewirausahaan yang ditargetkan mampu menyiapkan enterpreuner yang mampu bersaing dengan brand- brand terkemuka didunia. Tak lupa manajemen keuangan juga sangat menolong siswa untuk dapat mengatur rincian anggaran dalam berwirausaha. Program diatas tentu harus dilakukan secara berkesinambungan sampai khatam pembelajaran mereka disekolah maupun Perguruan Tinggi. Berikut suatu gambaran alur kegiatan tersebut.
Ini merupakan piramida alur program yang harus dilaksanakan secara follow up!
AKHIRNYA..
Kesadaran untuk mau merubah pola pendidikan yang mengarat di indonesia merupakan suatu Stake Holders ketidakmandirian pada setiap peserta didik. Tentu saja ini dapat dimulai oleh puncak kerajaan pendidikan yang dalam hal ini tentu saja Menteri pendidikan.
Pendidik juga disebut-sebut sebagai radar pokok untuk sebuah mutu berkemandirian karena kiprahnya yang secara langsung berhadap muka dengan peserta didik. Kemandirian juga dapat dicapai dengan mengetuk lubuk hati kita secara mendalam terlebih dahulu dan merubah sesuatu yang bersifat kecil disekitar kita.Semoga wawasan kita semakin luas.Wassalam !

Download: KLIK DI SINI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar