Diposkan oleh: Adin Riska K.
KATA PENGANTAR
Adin Rizka Khakim, mahasiswa alay dan super blo’on
yang sebagian besar hidupnya hanya untuk tidur ini mulai berimajinasi tentang
sebuah pemikiran kritis transformatif mengenai sistem pendidikan di negeri ini,
santai aja tetap enak dicerna kok. Berawal dari hobinya dibidang politik,
mahasiswa yang dijuluki Mr. Sleepy oleh teman sekelasnya ini mempunyai beberapa
pengalaman organisasi baik dikampus maupun di lini masyarakat seperti Ketua
Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Sleman, anggota Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Magelang. Kalo pas dikampus, aktif sebagai staf Menteri Luar negeri Badan Eksekutif Mahasiswa dan yang mengherankan karena prestasi pemikirannya yang liberal akhirnya ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Keislaman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Ar-Razy FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang.
Muhammadiyah Sleman, anggota Bidang Kajian dan Dakwah Islam Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Magelang. Kalo pas dikampus, aktif sebagai staf Menteri Luar negeri Badan Eksekutif Mahasiswa dan yang mengherankan karena prestasi pemikirannya yang liberal akhirnya ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Keislaman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Ar-Razy FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lahir di Magelang 6 April sembilan belas tahun
silam, merupakan hasil kedua dari perkawinan Samsuri dan Sriwidarti. Ia
menamatkan seluruh pendidikannya di sekolah swasta, seperti TK Aisyiyah
Bustanul Athfal Banaran, SMP Muhammadiyah Dukun, SMA Muhammadiyah Mlati
Jogjakarta, dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas
Muhammadiyah Semarang. Beberpa prestasi juga pernah ia raih, diantaranya Juara
2 lomba Pidato SMA diJogjakarta, Juara 1 lomba Cerdas Tangkas IMM se-
Universitas, Juara 1 lomba Da’i dan Da’iyah se- Universitas. Lets read it!!
Fb : Addin Rizka Khakim
Twitter
: @adinalhakim
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan suatu kendaraan wajib bagi setiap manusia yang pernah bernafas di
dunia ini. Dalam konteks ini pendidikan menjadi wajib karena hanya manusialah
yang saat ini mempunyai akal dan fikiran serta perasaan untuk dapat memilih
apakah dia akan bahagia ataukah sebaliknya. Seiring dengan perkembangannya,
pendidikan sudah menjadi trending topic masa kini yang tidak hanya diminati
oleh kalangan elit saja, namun masyarakat bawah juga sudah mulai menyadari
bahwa pendidikan itu memang sangatlah mempengaruhi masa depan mereka.
Namun
yang membuat ironi pada sebuah proses pendidikan, potensi sumber daya manusia
yang seharusnya merupakan benih improvement untuk menjadi seorang “manusia sebenar-benarnya” tergadaikan
hanya karena proses yang kurang akurat oleh sebuah sistem pengajaran dan
kebijakan pada sektor pendidikan dewasa ini. Ini menunjukan adanya ketimpangan
kemandirian yang tidak menstimulus siswa untuk menengok secara langsung dunia
nyata yang dirundung masalah seabreg karena suatu sistem yang tidak
berkualitas. Ketika membicarakan kemandirian maka sudahlah tentu masalah
ketidak mandirian yang utama dinegeri ini adalah ketidak mandirian ekonomi.
Kita bisa mengambil contoh pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan misalnya,
mereka yang seharusnya sudah bisa mandiri dengan membuat suatu usaha sesuai
jurusan yang diambil seusai lulus dari sekolah tersebut ternyata masih banyak
sekali dari kalangan mereka yang hanya menjadi pengekor pada kapitalisasi
sebuah perusahaan yang mempunyai sistem kontrak yang sebenarnya adalah
sebuah penimbunan pengangguran massal dalam jangka waktu yang panjang. Ini
adalah suatu gambaran kecil carut-marutnya proses pendidikan di indonesia yang
seharusnya sudah harus dilakukan suatu gerakan perubahan untuk menumbuhkan
sifat mandiri dan berani bersaing didunia yang serba kapital dan sekuler ini.
Pemerintah
terkait dikatakan sebagai pihak yang mempunyai tanggungjawab penuh untuk mengurusi
setiap kebijakan pada sistem pendidikan. Mereka sudah sepantasnya harus peka
terhadap realita yang ada dalam kesalahan proses pendidikan yang menjamur di
indonesia dengan membuat suatu kebijakan baru yang meningkatkan taraf
kemandirian siswa, misalnya dengan penambahan mata pelajaran ekonomi
permodalan pada setiap jurusan yang ada. Ini adalah langkah kongkrit
yang sudah sepantasnya dilakukan oleh pihak terkait demi kecerdasan,
kemandirian, dan kemampuan untuk bersaing pada diri setiap objek pembelajaran.
Sebagai
pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal. Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada
outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan
masyarakat. Namun sekolah atau lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu
pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya
dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada .Menurut
Santoso (1974), tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan sumber-sumber
tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
RENOVASI
DAN BEDAH RUMAH
Mutu sebuah pendidikan merupakan satu-satunya
ekspektasi sebuah kemandirian yang berkepribadian karena deathlock atau
tidaknya sebuah kemandirian tergantung dari mutu pendidikan tersebut. Untuk
mencapai sebuah pendidikan yang berkualitas maka sangat diperlukan sebuah
renovasi besar-besaran yang hal ini tentu mengacu pada renovasi sebuah sistem
yang berlaku.
Sistem merupakan suatu inti penggerak dalam sebuah
kualitas suatu pendidikan karena lewat sistem kita bisa mengetahui proses dan
hasil dari sebuah pendidikan , ketika sistem yang dipakai sesuai dengan keadaan
strategis maupun geografis serta atmosfir dari suatu masyarakat maka bisa
dikatakan bahwa pendidikan mereka bermutu tinggi. Lewat pendidikan yang bermutu
tinggi tersebut kemandirian dan kesejahteraan akan terbuka lebar beriringan
dengan kebutuhan global suatu masyarakat tersebut. Dapat kita lihat pada
negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, dan Australia mereka dikatakan
sebagai negara maju dikarenakan sistem pendidikan yang mereka pakai sesuai
dengan kebutuhan negara mereka, bahkan mereka mengunggulkan integritas sosial
guna membarengi karakter mereka demi keberanian bersaing dengan dunia. Ironis
sekali bahwa Indonesia merupakan negara bermartabat tinggi namun masih belum
bisa bersaing dengan kemajuan globalisasi terkait dengan pendidikan, ini semua
karena kita masih acuh terhadap sistem pendidikan yang sudah seharusnya hari
ini ada sebuah usaha untuk membedah rumah yang mulai keropos ini. Rendahnya attitude
juga sering dikatakan penyebab merosotnya nilai-nilai kehidupan yang
notabene negara muslim terbesar sedunia namun sama sekali mempunyai pola rendah
terhadap pendidikan. Ini jelas sekali melukai agama yang menjunjung tinggi
pendidikan. Sebagaimana penjelasan-Nya dalam goresan tinta Kitab Suci-Nya.
Bongkar kebiasaan lama!
Pada bab pertama ini memang sengaja saya paparkan
suatu kondisi fisik maupun psikis yang terjadi dalam negeri “ Tanah
Surga “ ini sebagai sarana studi banding dengan
negara-negara yang sudah menemukan karakter pada pendidikannya sehingga
terwujud masyarakat mandiri yang sebenar-benarnya tanpa melukai ekonomi
kerakyatan.
SEBUAH
INOVASI
Inovasi
berasal dari kata latin, innovation
yang berarti pembaharuan dan perubahan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru
yang menuju ke arah perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan bererncana (tidak secara kebetulan saja).
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovsi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum dilakukan perubahan. Dengan demikian, daat disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi.Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi juga di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan.
Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahap
demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:
A.
Mengajar ketinggalan-ketinggalan yang
dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama
pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajaran dengan kemjuan tersebut
B.
Mengusahakan
terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga
Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi.
C.
Mampu
mencetak kepribadian yang mandiri dan siap bersaing dalam bidangnya
masing-masing.
Berikut
merupakan beberapa sampel mengenai program kongkrit menuju kemandirian siswa.
No
|
Program
|
Tujuan
|
Objek
|
1.
|
Pendidikan
Karakter
|
Menumbuhkan
leader ideocharacter.
|
SD,
SMP, SMA, PT.
|
2.
|
Ekonomi
Permodalan
|
Menumbuhkan
sikap kemandirian.
|
SMP,
SMA, PT.
|
3.
|
Pendidikan
Kewirausahaan
|
Mampu
menyiapkan diri untuk bersaing di masyarakat
|
SMP,
SMA, PT.
|
4.
|
Manajemen
Keuangan
|
Mampu
mengatur pengeluaran dan pendapatan.
|
SMA,
PT.
|
Dari
contoh program kongkrit diatas, dapat kita simpulkan bahwa untuk mencapai kemandirian
terhadap siswa kita perlu menanamkan kembali Pendidikan Karakter terlebih
dahulu, agar terwujud pribadi tangguh yang mempunyai karakter memimpin. Ekonomi
permodalan menjadi program penting kedua dengan tujuan, subjek dapat
menumbuhkan sikap kemandirian dibidang keuangan. Selanjutnya adalah pendidikan
kewirausahaan yang ditargetkan mampu menyiapkan enterpreuner yang mampu
bersaing dengan brand- brand terkemuka didunia. Tak lupa manajemen keuangan
juga sangat menolong siswa untuk dapat mengatur rincian anggaran dalam
berwirausaha. Program diatas tentu harus dilakukan secara berkesinambungan
sampai khatam pembelajaran mereka disekolah maupun Perguruan Tinggi. Berikut
suatu gambaran alur kegiatan tersebut.
Ini
merupakan piramida alur program yang harus dilaksanakan secara follow up!
AKHIRNYA..
Kesadaran
untuk mau merubah pola pendidikan yang mengarat di indonesia merupakan suatu Stake
Holders ketidakmandirian pada setiap peserta didik. Tentu saja ini dapat
dimulai oleh puncak kerajaan pendidikan yang dalam hal ini tentu saja
Menteri pendidikan.
Pendidik
juga disebut-sebut sebagai radar pokok untuk sebuah mutu berkemandirian karena
kiprahnya yang secara langsung berhadap muka dengan peserta didik. Kemandirian
juga dapat dicapai dengan mengetuk lubuk hati kita secara mendalam terlebih dahulu
dan merubah sesuatu yang bersifat kecil disekitar kita.Semoga wawasan kita
semakin luas.Wassalam !
Download: KLIK DI SINI!
Download: KLIK DI SINI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar