Diposkan oleh: Apryanto
Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua semoga rasa syukur ini tetap
tercurah tiada henti. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad saw. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan untuk
berdakwah menegakkan Islam agar Allah selalu meridhoi kita semua.
Pemuda merupakan aset agama yang
seharusnya menjadi penerus nabi dan para khalifah untuk menegakkan islam secara
benar dan murni. Amanat yang dibebankan kepada kita umat Islam, sangat besar
dan berat. Yaitu, menjadi saksi atas umat manusia.
"dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (Q.s. al-Baqarah [2]: 143)
"dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (Q.s. al-Baqarah [2]: 143)
Umat Islam dijadikan umat yang adil
dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang
menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat. Persaksian atas
manusia tersebut menuntut kita melakukan tindakan sebagai berikut:
Pertama, menegakkan Islam dalam diri kita. Artinya kita harus
memakmurkan bumi hingga sampai level penguasaan atasnya.
“dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Q.s. Huud [11]: 61)
“dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Q.s. Huud [11]: 61)
Dalam firman
Allah yang lain Q.s. Ali Imran [3] ayat 102 Allah menerangkan:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”. (Q.s. Ali Imran [3]: 102).
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”. (Q.s. Ali Imran [3]: 102).
Kedua, kita harus menunjukkan manusia kepada Penciptanya. Kita
mesti membimbing mereka dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya
dengan cara menunjukkan berbagai cara dan sarana yang dimungkinkan asal saja ia
tidak bertentangan dengan teladan, perkataan baik serta amar makmur nahi munkar
yang menjadi prinsip agama kita yang lurus.
“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.s. an-Nahl [16]: 125)
“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.s. an-Nahl [16]: 125)
Dalam surat
lain Allah Ta’alamenerangkan:
“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.s. Ali Imran [3]: 104)
“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.s. Ali Imran [3]: 104)
Ketiga, persaksian menuntut
kita memberikan keleluasaan kepada umat manusia supaya mereka bebas memilih
tanpa merasa dipaksa. Persaksian juga menuntut kita untuk memerangi orang-orang
kafir dan orang-orang munafik yang selalu menghalang-halangi dakwah Islam dan
mengharapkan dakwah Islam bengkok.
“dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan”. (Q.s. al-Anfal [8]: 39).
“dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan”. (Q.s. al-Anfal [8]: 39).
A.
Mengungkap
Rahasia Generasi Pemenang
1.
Rahasia 1 (Mengikhlaskan Niat dan Amal Untuk
Allah)
Para shahabat radhiyallahu ‘anhum—lewat
penghayatan Kitab Tuhan mereka dan sabda Nabi mereka Shallallahu ‘alayhi wa sallam---menyadari betul
bahwa niat dan amal yang ikhlas karena Allah wajib terwujud untuk memperoleh
pertolongan dan bantuan dari Allah di setiap peperangan yang pernah dan akan
mereka lakukan.
Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman yang berarti:
“(tidak demikian)
bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat
kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Q.s. al Baqarah [2]:
112).
Dalam surat lain dijelaskan:
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Q.s. Muhammad [47]: 7).
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Q.s. Muhammad [47]: 7).
Mereka juga
telah mendengar Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda:
“Orang yang berjihad di jalan Allah dan
keluar dari rumahnya semata-mata untuk membela agama Allah dan membenarkan
kalimat-Nya pasti akan Allah masukkan ke surga-Nya atau akan dikembalikan-Nya
ke tempatnya semula beserta pahala dan harta rampasan perang yang
diperolehnya.”
2.
Rahasia 2 (Mengikuti Sunnah)
Para shahabat radhiyallahu ‘anhum juga
memahami bahwasanya mereka harus mengikuti sunnah supaya mereka diberi Allah
kemenangan dan pertolongan. Mereka
mendengar Allah ‘Azza wa Jalla
berfirman:
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Q.s.
al-Kahfi [18]: 110)
Juga dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wa Sallam:
“Orang yang
membuat-buat dalam urusan kami sesuatu yang tidak ada bagian darinya adalah
orang yang tertolak.”
3.
Rahasia 3 (Menyucikan Jiwa)
Para shahabat radhiyallahu ‘anhum juga
memahami betul satu hakikat yang ditegaskan al-Qur’an al-Karim dan
diaplikasikan Muhammad Shalallahu ‘alayhi
wa Sallam dalam kehidupan nyata. Yaitu pembersihan jika dan penyuciannya merupakan
fondasi perubahan yang diinginkan, landasan kesuksesan di dunia dan asas
keberuntungan di akhirat.
Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman:
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.s.
ar-Ra’d [13]: 11).
4.
Rahasia 4 (Mencintai Persatuan dan Kesatuan)
Firman Allah Ta’ala:
“dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.s. Ali Imran [3]: 103).
Download: KLIK DI SINI!
Download: KLIK DI SINI!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar